Menapak kelam waktu
Kueja salam kepak kelelawar
Yang kelaparan akan pertemuan
Sayap ringkih mengembara
Mencarimu di sudut-sudut kegelapan rasa
Di semak-semak harapan
Di antara daun-daun do’a
Ia menukik, kembali ke sarang
Dengan gejolak cekam belenggu
Menghampiriku yang tercambuk pilu
Sayapnya terluka
Oleh rasa lapar yang mendahaga
Akan dada tempat berpulang
Saat resah maupun lapang.
Tegakah kau membiarkannya binasa?